Rabu, 08 Desember 2010

Adat Duduk Tahun : Dayak Tayap Hulu – Ketapang Kalbar

Setelah dari mengunjungi masyarakat adat dayak pebantan atau dayak pangkalan suka, tanggal 3 Juni 2009 saya mengunjungi dayak Tayap Hulu, yaitu masyarakat dayak yang tinggal di dusun Sukamaju desa Pangkalan Suka Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Saat saya datang ada acara adat duduk tahum yaitu acara adat syukur atas panen yang diterima masyarakat. Rangkaian acaranya sangat panjang memerlukan waktu 3 hari 3 malam.
Pertama kali saya datang saya dibawa ke bagian dalam ruangan dan ditunjukan barang pusaka masyarakat dayak tayap hulu yang sangat mengejutkan bagi saya yaitu tanduk kerbau raksasa.
tanduk kerbau raksasa
tanduk kerbau raksasa
Lihat pada gambar di atas: di depan ibu paling belakang berbaju putih ada tanduk kerbau yang panjangnya hampir 1,5 meter. Tanduk itu sudah diwariskan sejak nenek moyang masyarakat adat dayak tayap hulu. Saya langsung bertanya kepada pak Solpinus, demong adat dayak tayap hulu, “Pak, kalau tanduknya sebesar itu, lalu kerbaunya sebesar apa?”, dan Pak Solpinus menjawab “Saya belum pernah lihat Mas”.
Setiap acara adat di dayak tayap hulu ini pasti ada acara bergendang yaitu acar tari-tarian diiringi musik tradisional seperti gamelan di jawa dan Tifa. Ini yang menarik lagi, tifa di sini terbuat dari kulit monyet, dan ekornya juga masih dibiarkan jadi satu dengn tifa tersebut. Bisa lihat pada gambar di bawah ini :
gendang kulit monyet
gendang dari kulit monyet
Sebelum bergendang biasanya ada seekor ayam yang disembelih dan darah ayam tersebut di tumpahkan ke seperangkat alat musik bergendang ini. Sebelum terkena darah ayam, alat musik ini tidak boleh ditabuh. Gambar di bawah ini menunjukkan prosesi tersebut :
bergendang
bergendang
Dalam permulaan acara ini biasanya diadakan semacam ritual tolak bala, biasanya tokoh masyarakat atau tetua adat diberi ikat pada lengannya yang terbuat dari tali dan ada daun dilipat dalam bentuk gelang. Gelang ini dipasangkan oleh dukun adat kepada tokoh masyarakat dan tetua adat, sebelum gelang dipasangkan terlebih dahulu kedua tangan yang akan dipasangi gelang dibasahi dengan darah ayam dan arak, gelang dipasang, lalu orang yang dipasangi gelang tersebut diminta untuk menggigit besi, tanda bahwa sudah diberi tolak bala.
Saya termasuk orang yang diberi kesempatan untuk dipakaikan gelang tersebut seperti di bawah ini.
tolak bala
tolak bala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar